Mutiara Agrosindo"HIJAUKAN BUMI SELAMATKAN ALAM"

Rabu, 28 Desember 2011

BERANI MIMPI!



J
adi entrepreneur itu memang harus berani mimpi. Bagaimana dengan Anda? Bahkan saat krisis ekonomi pun, kita janganlah  takut bermimpi. Sebab, kita harus yakin bahwa mimpi atau visi itu sama dengan cetak biru (blue print) dari realita.Artinya, sesuatu yang akan jadi kenyataan.
Saya punya keyakinan, kalau entrepreneur berani memiliki visi, ia pasti mampu menciptakan kekuatan positif di dalam pikirannya. Hasilnya adalah kemampuan kerja dan kualitas hidupnya yang meningkat. Oleh karena itu, saya sangat yakin dengan ungkapan berikut ini: “Hati-hatilah dengan angan-anganmu, karena angan-anganmu itu akan menjadi kenyataan.”
Presiden pertama kita, Ir. Soekarno, pernah mengatakan, “Gantungkan cita-citamu setinggi langit.” Visi memang bisa menyugesti orang. Dan, semua langkah kita akan arahkan ke sana. Apalagi entrepreneur itu biasanya seorang pemimpin. Maka mimpi tentang perusahaan, mimpi tentang masa depan, tentu akan dapat memengaruhi para pengikut yang dipimpinnya.
Sebagai pemimpin, entrepreneur harus punya ilmu “obor”. Artinya harus dapat menerangi sekelilingnya. Entrepreneur dengan visi besar adalah obor bagi para bawahannya. Entrepreneur dengan visi besar akan dapat menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan motivasi.
Entrepreneur merupakan sosok yang seharusnya tidak takut bermimpi. Apalagi mimpi itu tidak perlu biaya. Tetapi, masalahnya adalah belum tentu semua orang punya keberanian untuk bermimpi. Sehingga tidak berlebihan kalau bermimpi pun membutuhkan sebuah keberanian.
Hal itu bisa terjadi karena kita terkadang masih terpakau pada mitos-mitos, yang telah mentradisi di kalangan masyarakat luas . Misalnya,ada mitos yang mengatakan, bahwa kalau kita mau sukses, kita harus punya gelar sarjana. Padahal kenyataanya, cukup banyak orang yang  sukses tanpa menyandang gelar sarjana. Banyak pengusaha yang memulai usahanya dengan mengembangkan mimpi-mimpinya dari modal nol.
Kita lihat saja bagaimana Bill Gates yang bermimpi. Bahwa personal komputer akan tersedia di rumah setiap orang. Untuk merealisikan mimpinya, ia rela drop out dari studinya, dan lebih memilih menekuni Microsoft-nya.Ternyara ia berhasil. Sehingga ia kini menjadi salah satu orang terkaya di dunia.
Begitu pula Michael Dell. Impiannya juga menakjubkan, ia ingin mengalahkan perusahaan komputer raksasa IBM. Akhirnya, ia juga berhasil jadi orang pertama memasarkan komputer pribadi dengan strategi direct marketing.Usahanya yang dirintis tahun 1984 berhasil, buktinya penjualan Dell Computer sangat laris. Bahkan, Dell dalam usia 34 tahun berhasil menjadi salah satu orang terkaya di Amerika Serikat.
Contoh lainnya adalah Jeff Bezos. Mimpinya ingin jadi pengusaha sukses di dunia perdagangan melalui internet. Meski baru tahun 1995, yaitu di saat usianya 30 tahun, ia memberanikan diri masuk ke dunia maya. Ia mendirikan Amazon.com yang merupakan salah satu situs paling banyak di kunjungi orang, untuk mendapat informasi atau membeli buku-buku bermutu dari seluruh dunia. Mimpinya akhirnya terwujud juga. Dan kini ia juga tercatat sebagai miliarder di negri Paman Sam itu.
Dalam konteks inilah, kita sebagai entrepreneur harus memiliki keberanian bermimpi. Kita harus punya keyakinan, bahwa rezeki itu akhirnya mengikuti mimpi kita. Dan, sebetulnya rezeki itu bisa direncanakan menurut mimpi kita. Rezeki itu berbanding lurus dengan mimpi kita.

SARAN /KOMENTAR